Kalamsalah satu ulama habaib sholih "jika hati ruh jiwa dan kecintaan kita sudah bersambung bahkan menyatu dengan salah satu waliALLAH saja..mengikuti jejak nya..semakin dekat semakin dekat..maka
Al Habib Abdurrahman bin Abdullah al-Habsyi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Cikini adalah salah satu ulama generasi kedua dari garis keturunan keluarga al-Habsyi yang telah menetap di negeri Habib Abdurrahman terlahir dari keluarga besar al-Habsyi pada cabang keluarga al-Hadi bin Ahmad Shahib Syi’ib di Semarang. Nasab lengkapnya adalah Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Muhammad bin Husein bin Abdurrahman bin Husein bin Abdurrahman bin Hadi bin Ahmad Shahib Syi’ib bin Muhammad al-Ashghar bin Alwi bin Abubakar yang bernama Habib Muhammad bin Husein al-Habsyi adalah yang pertama kali datang dari Hadhramaut dan menetap di Pontianak dan kemudian menikah dengan seorang putri dari keluarga Kesultanan Pontianak. Kakeknya ini pun ikut mendirikan Kesultanan Hasyimiyah Pontianak bersama keluarga catatan pada kitab rujukan “Nasab Alawiyyin” susunan Habib Ali bin Ja’far Assegaf dituliskan, dengan jelas bahwa Habib Abdullah Ayah Habib Abdurrahman adalah seorang kelahiran Hadhramut, Yaman tepatnya di Abdurrahman sering juga disebut sebagai “Putra Semarang” karena selain pernah menetap di Pontianak, Habib Abdullah bin Muhammad al-Habsyi ayah Habib Cikini yang semasa hidupnya memiliki aktivitas berdagang antar pulau, juga pernah menetap di Semarang. Namun dari sebuah tulisan menyatakan bahwa dia menikah pertamakali di naskah juga menyebutkan, ibu Habib Abdurrahman adalah seorang syarifah dari keluarga Assegaf di Abdurrahman juga memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Habib Syekh dan Raden Saleh. Diantara sejarah kehidupan Habib Abdurrahman yang didapat dari sejumlah sumber adalah bahwa dia sahabat karib Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih Botoputih-Surabaya.Hal tersebut diantaranya dicatat dalam catatan kaki Ustadz Dhiya’ Shahab dalam bukunya “Syams adz-Dzahirah”. Selain itu berdasarkan cerita Habib Abdurrahman menikahi Syarifah Rogayah binti Husein bin Yahya yang adalah adik dari maestro lukis Raden karena tidak dikaruniai keturunan, dia pun kembali menikah dengan Hajah Salmah dari Jatinegara. Dari pernikahannya dengan Salmah tersebut kemudian lahir Habib Ali dan Habib Abdul ketika akan melahirkan Habib Ali, Salmah bermimpi menggali sumur yang mengeluarkan air meluap dan membanjiri sekelilingnya. Habib Abdurrahman yang mendengar mimpi istrinya segera menemui Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih, meminta pendangan. Menurut sahabatnya itu, mimpi tersebut merupakan pertanda kalau Habib Abdurahman akan menapatkan seorang putra yang saleh dan ilmunya melimpah-limpah memiliki putra yang pandai dalam ilmu agama, Habib Abdurahman juga memiliki banyak murid yang pandai dalam mengembangkan agama Islam, khususnya di wilayah Jakarta. Salah satu murid Habib Abdurahman yang paling tersohor adalah Habib Ahmad Bin alwi Al Hadad yang dikenal dengan Habib Habib Abdurahman wafat pada 1881, jasadnya dikebumikan di belakang Hotel Sofyan, di antara Jalan Cikini Raya dan Kali Ciliwung, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat di tanah pekarangan rumah makamnya tersebut bahkan kemudian didirikan sebuah bangunan sederhana yang dimaksudkan sebagai qubah makamnya. Meski tak seramai makam putranya sendiri, dari waktu ke waktu makamnya kerap diziarahi memang tak meninggalkan catatan yang cukup memadai untuk memaparkan lebih jauh ihwal sosok dan sejarah hidup Habib Abdurrahman. Namun demikian, makamnya, yang sejak dulu terus diziarahi, kedekatannya dengan orang seperti Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih Botoputih, Surabaya, perhatiannya yang mendalam terhadapa masa depan putranya, yaitu Habib Ali, terutama dalam hal bekal keilmuan, serta jalinan kekeluargaan yang dia miliki, cukup menjadi indikasi bahwa dia sosok yang saleh yang memiliki perhatian mendalam pada ilmu-ilmu agama dan memiliki kedudukan terpandang satu karomah dari Habib Abdurrahman adalah keberadaan air yang keluar secara deras dari dalam makamnya saat akan dipindahkan. Sehingga namanya pun dikenal dengan Habib pun berduyun - duyun mendatangi makam tersebut, tak sedikit diantara mereka yang mendatanginya untuk keperluan mengambil air tersebut. Dimana diyakini oleh sebagian orang bahwa air itu memiliki khasiat yang istimewa diantaranya untuk mengobati berbagai penyakit. Selain itu akibat keluarnya air yang mengalir deras tersebut pemindahan makam urung dilakukan dan makamnya tetap berada di Cikini, Menteng, Jakarta seorang jamaah majelis dzikir asal Jakarta Barat yang kerap mengikuti pengajian mengaku mendapat berkah dari karomah sang Habib. Dimana saat sumur di rumahnya di bilangan Jakarta Barat mengalami kekeringan, salah satu rekan sesama jamaahnya menyarankan agar dirinya berziarah dan mengambil sedikit air di makam sang Habib dan menuangkannya di sumur miliknya di Jakarta Barat."Alhamdulilah sumur saya yang semula kering bisa kembali berisi air dengan melimpah. Tentunya ini terjadi berkat pertolongan Allah SWT semata bukan karena syirik dengan mempercayai air keramat tersebut," timpal salah satu jamaah. Sumber -
unNEaD. 172 403 166 43 50 375 419 214 58
karomah habib alwi bin abdurrahman assegaf